Kamis, 19 Juli 2012

GERAKAN EKTRAPARLEMENTER “Is dead”


Gerakan ekstraparlementer yang resah dengan jeritan kaum tertindas, teraniaya yang tidak merasakan keadilan hukum ataupun kebijakan pemerintah, mulai surut bahkan bisa dianggap telah mati tanpa nisannya, sebab kompleksitas persoalan yang terjadi hari ini dirasakan oleh masyarakat kecil. Telah mewarnai wajah media, baik media elektronik maupun media cetak yang ada, dengan berbagai persoalan yang telah menimpa kamu papa yang tertindas, namun yang disayangkan isu yang beredas tersebut, tidak mendapatkan tanggapan gerakan sejumlah aktifis yang terhimpun dalam kelembagaannya.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (FMPD), Ridwan Lapasere, saat memberikan pandangan hasil dari pendapat dan tanggapan, dalam kegiatan dialog yang bertajuk “Masih Efektifkah Gerakan Ekstraparlemen” yang dilaksanakan di gedung madamba pura, RRI Palu, kamis (29/12). Kegiatan yang disiarkan langsung melalui Radio Republik Indonesia Palu, menghadirkan narasumber dari pihak eksekutif yang dihadiri oleh Ridwan Yalidjama, Cristian Tindjabate dan Agus Faisal dan di arahkan oleh moderator Rifai.
Menurut Ridwan Lapasere, tujuan gerakan ekstraparlemen merupakan salah satu upaya untuk menyuarakan keadilan yang bermula dari kekuatan kelompok di sebuah lembaga, kekuatan tersebut bukan karena kepentingan sesaat ataupun kelompok serta individual, akan tetapi merupakan suara kekuatan moral atas kemorosotan moral para pengambil kebijakan tersebut (Pemerintah dan Eksekutif).
Disisi lain, peran eksekutif yang diharapkan dapat mengontrol kebjakan itu, dianggap tidak bisa diandalkan, karena mereka pun banyak yang tidak memiliki komitmen dengan perjuangan ketidak adilan yang menimpah masyarakat ini, ucap pemilik nama sapaan Iwan ini.“Tidak semua juga para eksekutif demikian, akan tetapi yang paling menonjol adalah, para eksekutif tersebut, bersembunyi ketika ada gerakan-gerakan itu,” jelasnya.
Dia juga menambahkan, saat ini gerakan yang dilakukan oleh mereka yang biasa turun dijalanan dengan menyuarakan suara rakyat, akan tetapi itu tidak tuntas sampai penyelesaian masalah yang mereka angkat dan suarakan tersebut. Seharusnya gerakan itu dilakukan sampai dengan eksien pendampingannya melalui dialog dengan para pelaku pengambil kebijakan tersebut.“Kami harapkan gerakan ekstraparlemen terus dilakukan, sebab gerakan itu masih dibutuhkan oleh masyarakat,” jelas Iwan Lapasere yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, seharusnya dalam gerakan itu, tidak mesti harus anarkis dan membabibuta, masih banyak solusi yang bisa dilakukan, agar pesan dalam gerakan sampai pada titik puncak tujuannya, anarkismen dalam gerakan, dibutuhkan ketika mengalami kebuntuan solusi dalam tujuan gerakan tersebut.
(Sumber : Harian Umum Media Alkhairaat - yusuf)   
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar