Jumat, 28 September 2012

Wajah Kota Palu Dulu dan Sekarang


KOTA PALU MEMBENAH DIRI DI USIA 34 TAHUN

Pada tanggal 27 kemarin, Kota Palu sudah memasuki usianya yang ke 34 tahun, Pemerintah Kota Palu merayakan HUT Kota Palu dengan melaksanakan upacara perayaan, yang didominasi oleh pertunjukan tarian adat, suku kaili. pelaksanaan upacara HUT Kota itu, juga dirangkaikatan dengan pembukaan Festival Teluk Palu (FTP). Pemerintah Kota Palu, saat ini sedang melakukan berbagai upaya untuk membenahi dirinya, termasuk saat diusia yang ke 34 tahun, pembenahan tersebut tertuang dalam program visi misi Kota Palu menuju tahun 2015, akhir dari masa jabatan kepemimpinan Wlikota Palu, Rusdi Mastura dan Waki Walikota Palu, H. Andi Mulhanan Tombolotutu.
Apakah yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan duet kepemimpinan mereka ?


Diusia ke 34 Tahun Kota Palu, Apa yang terbenak dalam pikiran anda selaku Wakil Walikota Palu ?
Kota Palu sebagai ibu Kota Propinsi Sulawesi Tengah, memiliki sejuta potensi yang bisa dikembangkan, untuk kepentingan bersama masyarakat, untuk mewujudkan kesejahteraan mereka. Sebab Kota Palu adalah pusat aktifitas masyarakat, baik masyarakat yang datang dari setiap Kabupaten, ataupun masyarakat dari Kota Palu sendiri, sejumlah aktifitas tersebut, tentunya berkaitan dengan pertumbuhan perekonomian melalui perdagangan, indusri dan jasa.
Potensi-potensi itu, harus dapat dikelola dengan baik, jika kita tidak cermat dengan baik, maka peluang Kota Palu menjadi Kota maju, yang dapat bersaing dengan Kota-kota lainnya di setiap Daerah Propinsi tentanga, perkembangannya akan lambat. Sehingga situasi seperti itu, hanya akan membuat mimpi-mimpi kita, tidak akan menjadi kenyataan, untuk itu perlu ada sebuah gebrakan untuk membentuk strategi dalam mengembangkan pembangunan di Kota Palu ini.
“Kita tidak boleh hanya berdiam diri dalam mewujudkan mimpi itu,” kata Wakil Walikota Palu, H. Andi Mulhanan Tombolotutu, jumat (28/9) kemarin. 

Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Palu, untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu ?
Pada tahun sebelunya yakni di 2011 yang lalu, Pemerintah Kota Palu melalui kebijakan Walikota Palu, telah melaksanakan perencanaan untuk merubah wajah Kota Palu, yang sudah semakin jauh tertinggal dengan Kota-kota lainnya. Tentunya dalam kebijakan yang programkan tersebut, tidak terlepas dari, visi misi duet kepemimpinan Rusdi Mastura dan H. Andi Mulhanan Tombolotutu, selaku Walikota Palu dan Wakil Walikota Palu, yang akan menjadikan Kota Palu sebagai Kota Utama, dalam Perdagangan, Perindustrian, dan Jasa (Transportasi).
Konsep pembangunan yang ditawarkan, melalui program tersebut merupakan bagian dari, komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Palu itu sendiri, karena kepentingan masyarakat adalah kepentingan Pemerintah sebagai pelayan dan abdi negara. Berkaitan dengan itu, telah diupayakan penataan kembali administrasi Kepemerintahan, mulai dari tingkat atas hingga tingkatan yang paling terbawah, yaitu Ketua Rukun Tentangga yang dikoordinir Kelurahan. Penataan administrasi Kepemerintahan tersebut, yang dikenal sebagai reformasi birokasi, yang bermuara pada fungsi kepentingan pelayanan publik, yang lebih baik lagi dari hari-hari seblumnya (perubahan mainset).
“Hal itu dilaksanakan berkaitan dengan launcing reformasi birokrasi yang dilaksanakan dari tahun lalu hingga saat ini, masih terus diterapkan dalam kedisiplinan para Pegawai dijajaran Pemerintahan Kota Palu,” kata dia.
Selain melaksanakn reformasi birokrasi tersebut, Pemkot Palu juga dari tahun sebelumnya, telah menerapkan penataan kawasan perumahan masyarakat, yang lebih tertata dengan baik, rapi dan indah karena memiliki lingkungan yang bersih. Walaupun kenyataannya saat ini, hal itu belum terwujud sepenuhnya, akan tetapi sebuah proses dala program merupakan tantangan yang menjadi pekerjaan berat, walaupun demikian tantangan itu akan dihadapi melalui berbagai metode pendekatan, agar tidak terjadi kesenjangan antara Pemerintah dan masyarakat.
Ada pribahasa yang mengatakan ”Untuk merubah tradisi atau kebiasaan, tidak semudah membolak-balikan telapak tangan kita sendiri,  sehingga dibutuhkan kesabaran, dalam mengupayakan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Sementara yang diprogramkan Pemkot Palu, adalah demi kepentingan bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Soal kesejahteraan masyarakat, konsep perekonomian yang ditawarkan apa ?
Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Pemkot Palu sejak lama sudah mempersiapkan konsep Kawasan Industri Palu (KIP) yang dirancang pada tahun 2007, kawasan itu nantinya akan dibangun industri, pengolahan bahan baku, seperti kakao, kelapa dalam atau kopra, rotan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Seiring dengan kemajuan program dari periode ke periode, telah terjadi pembaruan dari konsep KIP itu, yang disesuaikan dengan perkembangan zaman tehnologi, dan perubahan dalam konsep program Kepemerintahan Pusat. Pada tahun sebelumnya yang bermula pada pertemuan, Walikota se Indonesia Timur, di Kota Makassar, bersama pihak Kementerian, yang mensosialisasikan UU No.39/2009, tentang Kawasan Ekonomi Khusus.
“Saat dalam kesempatan itu, peralihan fungsi Kawasan Industri Palu menjadi persiapan Kawasan Ekonomi Khusus di Kota Palu,” kata dia.
Sejak itulah lokasi yang disiapkan untuk KIP, beralih status menjadi lokasi KEK, yang sementara berproses, untuk disahkan secara legalitas nantinya diakhir tahun ini. Pada tahun 2013 mendatang, baru akan dimulai pengembangannya, dengan melibatkan 50 orang Investor dengan nilai investasinya sebesar Rp30 triliun. Sementara untuk saat sekarang ini juga, tengah dilakukan pengembangan kawasan dalam dasar KEK, yaitu nilai pengembangannya sebanyak Rp2,3 triliun, untuk infrastruktur serta penunjang lainnya.
Bukan hanya itu saja, penataan dan pembangunan pasar tradisional, yang juga menjadi pusat aktifitas masyarakat, sehingga tidak ada terjadi kesenjangan dalam kebijakan. Walupun saaat ini, masih terdapat beberapa pedagang kaki lima (PKL), yang masih berkeliaran dan berhamburan, satu demi satu akan dilaksanakan pembenahan untuk menata Kota Palu yang lebih baik lagi.

Bagaimana anda mengevaluasi program yang sudah dijalankan dan yang sama sekali belum dilaksanakan ?
Hehehehe..... !!! Tak ada manusia yang sempurna, dalam menjalankan misinya di dunia, baik yang bertanggung  jawab atas dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan sosialnya maupun dalam kepemimpinannya. Akan tetapi kita juga tidak boleh, berhenti untuk berjuang dan berbuat, demi kemajuan dan perubahan bersama, baik itu yang sudah dikerjakan ataupun yang sama sekali belum dikerjakan.
“Hanya masyarakat yang bisa menilai baik dan buruknya kepemimpinan itu,” sebutnya.
Sebab masyarakat menurutnya, bisa diibaratkan sebagai satu tubuh antara Pemerintah dan masyarakat itu sendiri, dimana roh yang berperan penting dalam menggerakan tubuh manusia. Sama halnya dengan Kepemimpinan, yang menjalankan program sebagai wujud mensukseskan pembangunan yang sudah tertuang dalam visi dan misi, tidak terlepas dari peran masyarakat, yang menjadi obyek dalam pembangunan yang diprogramkan.
Akan tetapi yang lebih terpeting lanjutnya, itu gunanya sebagai aparatur yang baik, yang selalu berpegang pada aturan atau mekanisme dalam mewujudkan program tersebut, dimana ada konsep, terus perencanaan, kemudian evaluasi hasil dan prosentasinya.

Untuk menata Kota Palu yang lebih baik,  Apa yang akan anda lakukan ?
Sejumlah regulasi yang termuat dalam, Peraturan Daerah (Perda) yang ada saat ini, perlu ditata atau ditinjau kembali, sebab banyak Perda tersebut yang memberatkan. Karena tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman atau kondisi saat sekarang, dan ada pula Perda, yang sementara ini dipersiapkan, yaitu yang berkaitan dengan nilai investasi, penataan ruang dan banyak lagi yang lainnya. Hal itu merupakan upaya Pemkot Palu, untuk mengembangkan sejumlah regulasi tersebut, menjadi sebuah regulasi baru dalam wujud Pemerintahan Kota Palu mendatang.
Selain itu juga, sejumlah konsep penataan yang akan dilaksanakan, walupun tahun sebelumnya masih berbentuk dalam program, namun ditahun mendatang merupakan realisasi melalui tindakan untuk menjalankan program tersebut. Penataan itu tentunya, berkaitan dengan administrasi yang bersifat universal dan lingkungan, yang menempatkan ruang-ruang publik untuk kepentingan masyarakat.
“Konsep mendatang adalah pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan,” katanya.
Sementara yang akan digagas kedepan ini, adalah penataan kawasan ruang publik, perbaikan lingkungan, pengembangan kawasan hutan Kota, pembangunan pasar tradisional, dan pengembangan KEK dengan konsep green indagry, itulah yang akan dilakukan kedepan ini, kesemua program tersebut tertuang dalam konsep green komunity.

Mau dikemanakan konsep Green City ?
Konsep Green City yang menjabarkan, semua konsep penghijauan di Kota Palu ini, seperti pada program sebelumnya yang di kenal Green and Clean, green komunity, green transportation dan beberapa program penghijauan lainnya. Menjadikan Kota Palu sebagai Kota Hijau, berdasarkan pada geografis Kota Palu, yang dikepung gunung dari sisi kanan, kiri dan belakang Kota ini.
Sementara Konsep jabaran dari green komunity, yaitu pelibatan kelompok masyarakat, pendidikan atau sekolah-sekolah  yang peduli dengan penghijauan itu sendiri, kemudian pemanfaatan sumber air yang lebih baik. Sedangkan green transportation, berkaitan dengan penataan kendaraan, sebab Saat ini konsep dari green transportation tersebut, sedang digagas oleh Kementrian Perhubungan, dengan sebutan transpadaging, yang menghubungkan antara Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigimautong.
Kemudian ada juga yang disebut green beulding, yang berkaitan dengan penataan perumahan, yang memanfaatkan lahan secara efesien, dan perencanaan pembangunan rumah tahan bencana. Karena Pemkot Palu untuk saat ini, sedang bekerja sama dengan Negara Niuzelan dibidang kebencanaan.
Ada pula green open save, yang berkaitan dengan ruang-ruang terbuka hijau, yang bisa diakses masyarakat pemanfaatannya, untuk bermain, berolah raga dan hal-hal lainnya. Ada pula green energy yang berkaitan dengan pemanfaatan persampahan, untuk diolah menjadi energy yang terbarukan.

Bagaimana mensinergikan antara konsep green itu ?
Semua konsep penataan harus bersimbiosis, sebab jika tidak maka penataan itu akan terlihat rancu, karena jika hanya satu bidang ditata dan yang lainnya tidak, maka tidak akan ada keterpaduan untuk membentuk wajah Kota Palu yang baru, dengan konsep Kota Hijau (Green City). Ada pula penataan kawasan wisata depan belakang, dan yang baru-baru di louncing Wali Kota Palu, saat HUT Kota Palu, yaitu zero kemiskinan. Yang dimaksud dengan itu, berkaitan dengan ases kesehatan, pendidikan dan akses hak-hak dasar masyarakat akan terpenuhi yang ditargetkan pada tahun 2015 nantinya.
“kita harus mendorong semua potensi yang dimiliki Kota Palu melalui program pengembangan, tentunya harus ada keterkaitan antara Pemerintah dan masyarakatnya”
Keterlibatan masyarakat dalam setiap program pembangunan Kota Palu, telah diatur dalam Perda No.2/2011 tentang penguatan kelembagaan, agar rasa kepemilikan dalam setiap pembangunan, akan dirasakan masyarakat.  Selain itu juga ada pelimpahan kewenangan pada masyarakat, tentang keinginan mereka, untuk menata sendiri pembangunan di daerah mereka berdomisili, sementara Pemkot Palu tinggal mengikuti yang telah menjadi keinginan masyarakat tersebut.

Berapa pertumbuhan penduduk dan peningkatan PAD Kota Palu ?
Jumlah penduduk Kota Palu, sampai Agustus sekitar 300 ribu jiwa lebih, dengan 24 Kelurahan dan delapan Kecamatan, pertumbuhan itu dari pergerakannya sejak 2009 sebanyak 296 ribu jiwa lebih. Sementar APBD Kota Palu tahun sebelumnya kurang lebih 700 miliyar lebih, sedangkan untuk tahun ini, masih dalam perhitungannya. PAD Kota Palu sendiri bergerak naik dari Rp400 juta lebih, mengalami perubahan kurang lebih sebasar Rp100 juta.
Pertumbuhan itu, menunjukan bahwa Kota Palu saat ini, mengalami perubahan yang drastis, dari sisi pertumbuhan penduduknya maupun dari sisi kenaikan penapatan asli daerah (PAD) nya. Sementara berdasarkan laporan dari Perhubungan Kota palu, laju transportasi yang masuk ke Kota Palu, baik melalui Udara, Laut dan Dara, rata-rata berjumlah 300 jiwa orang.

Apa Harapan anda untuk Kota Palu ?
Kota Palu harus bisa meraih mimpi-mimpi yang selama ini, mejadi impian bersama, baik bersama duet Kepemimpinan, organisasi Keperintahan, organisasi Kemasyarakatan, Kepemudaan dan yang paling utama bersama masyarakat. Sebab tanpa masyarakat pembangunan itu tidak akan berhasil, tanpa partisipasi dari masyarakat impian tidak akan bisa diraih, untuk menjadikan Kota Palu, sebagai pusat perekonomian dibagian Indonesia Timur.
“Kami ada untuk masyarakat, masyarakat adalah tujuan akhir perjuangan kami,” kata dia dengan bangga.
Dia juga mengajak masyarakat, untuk tetap menjaga lingkungannya, dari pencemaran, dan menatanya dengan baik. Agar Kota Palu juga, dapat memiliki lingkungan yang sehat, nyaman dan indah, seperti Kota besar lainnya, karena hanya kebersamaanlah kita bisa membangun.     
                   



1 komentar:

  1. Pertama-tama saya salaku Tata Usaha Puskesmas Kamonji, ingin menyampaikan keberatan atas dibangunnya TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang dibangun oleh Komunitas Olahraga Bersepeda yang berada di depan Puskesmas Kamonji, karena hal ini sangat mengganggu kenyamanan pasien yang berobat dan juga warga sekitar yang tinggal dilokasi Puskesmas Kamonji. Untuk itu saya memohon untuk TPS ini dibongkar dan dipindahkan dilokasi yang baru. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

    BalasHapus